Gank Motor di Brondong Tembakan, 2 TNI Terluka
Sekitar 200 pengendara sepeda motor menyerang sekelompok orang yang sedang berkumpul di minimarket 7-Eleven di Jalan Salemba Raya, Paseban, Jakarta Pusat sekitar pukul 02.30 WIB Jumat 13 April 2012. Akibat aksi brutal itu, satu orang tewas dan beberapa orang lainnya mengalami luka parah. Siapa kelompok ini, belum diketahui.
Berselang sejam kemudian, sekitar pukul 03.00 WIB, aksi kekerasan kembali terjadi. Kali ini terjadi di Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Kelompok yang berkonvoi dengan sepeda motor dan menyerang minimarket 7-Eleven itu tiba-tiba diberondong tembakan dari dalam sebuah mobil Toyota Yaris. Akibatnya, dua pengendara sepeda motor terkena tembak. Belakangan diketahui, mereka adalah anggota TNI.
Setelah memberondong tembakan, pelaku langsung kabur ke arah Rawa Sari dan masuk tol antara tol Rawa Sari dan tol Rawamangun. Kedua korban penembakan dilarikan ke Rumah Sakit Gatot Subroto.
Insiden tersebut dibenarkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto. "Tim kami sedang mendalaminya," katanya.
Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Untung Suropati, juga membenarkan ada anggotanya yang tertembak dinihari tadi. "Satu anggota kami tertembak dan satu lagi dari Angkatan Darat," katanya kepada
VIVAnews.
Dua prajurit TNI itu adalah Pratu Apm Sugeng Riyadi, anggota lembaga farmasi TNI AL; dan Prada Akbar Fidi Aldian dari Yonif Linud 503 Kostrad.
Namun dia membantah aksi kekerasan yang terjadi di minimarket 7-Eleven itu melibatkan anggota TNI AL. Dia juga
membantah serangkaian aksi kekerasan geng motor belakangan ini melibatkan prajuritnya. "Semalam itu kami jadi korban, kok jadi dikatakan pelaku?" dia balik bertanya.
Untung menyatakan, untuk mengusut kejadian itu pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian.
Lalu, apa pasal sehingga dua anggota TNI bisa tertembak dinihari tadi?
"Justru di situlah masalahnya. Karena kami sebagai korban, jadi silakan tanya ke Polda, kenapa bisa ada penembakan," kata Untung. "Kejadian tanggal 31 Maret (anggota TNI AL tewas dikeroyok geng motor) itu kan belum tuntas. Ini jadi pekerjaan rumah yang kedua buat polisi."
Sekitar 200 pengendara sepeda motor menyerang sekelompok orang yang sedang berkumpul di minimarket 7-Eleven di Jalan Salemba Raya, Paseban, Jakarta Pusat sekitar pukul 02.30 WIB Jumat 13 April 2012. Akibat aksi brutal itu, satu orang tewas dan beberapa orang lainnya mengalami luka parah. Siapa kelompok ini, belum diketahui.
Berselang sejam kemudian, sekitar pukul 03.00 WIB, aksi kekerasan kembali terjadi. Kali ini terjadi di Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Kelompok yang berkonvoi dengan sepeda motor dan menyerang minimarket 7-Eleven itu tiba-tiba diberondong tembakan dari dalam sebuah mobil Toyota Yaris. Akibatnya, dua pengendara sepeda motor terkena tembak. Belakangan diketahui, mereka adalah anggota TNI.
Setelah memberondong tembakan, pelaku langsung kabur ke arah Rawa Sari dan masuk tol antara tol Rawa Sari dan tol Rawamangun. Kedua korban penembakan dilarikan ke Rumah Sakit Gatot Subroto.
Insiden tersebut dibenarkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto. "Tim kami sedang mendalaminya," katanya.
Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Untung Suropati, juga membenarkan ada anggotanya yang tertembak dinihari tadi. "Satu anggota kami tertembak dan satu lagi dari Angkatan Darat," katanya kepada
VIVAnews.
Dua prajurit TNI itu adalah Pratu Apm Sugeng Riyadi, anggota lembaga farmasi TNI AL; dan Prada Akbar Fidi Aldian dari Yonif Linud 503 Kostrad.
Namun dia membantah aksi kekerasan yang terjadi di minimarket 7-Eleven itu melibatkan anggota TNI AL. Dia juga
membantah serangkaian aksi kekerasan geng motor belakangan ini melibatkan prajuritnya. "Semalam itu kami jadi korban, kok jadi dikatakan pelaku?" dia balik bertanya.
Untung menyatakan, untuk mengusut kejadian itu pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian.
Lalu, apa pasal sehingga dua anggota TNI bisa tertembak dinihari tadi?
"Justru di situlah masalahnya. Karena kami sebagai korban, jadi silakan tanya ke Polda, kenapa bisa ada penembakan," kata Untung. "Kejadian tanggal 31 Maret (anggota TNI AL tewas dikeroyok geng motor) itu kan belum tuntas. Ini jadi pekerjaan rumah yang kedua buat polisi."
Sekitar 200 pengendara sepeda motor menyerang sekelompok orang yang sedang berkumpul di minimarket 7-Eleven di Jalan Salemba Raya, Paseban, Jakarta Pusat sekitar pukul 02.30 WIB Jumat 13 April 2012. Akibat aksi brutal itu, satu orang tewas dan beberapa orang lainnya mengalami luka parah. Siapa kelompok ini, belum diketahui.
Berselang sejam kemudian, sekitar pukul 03.00 WIB, aksi kekerasan kembali terjadi. Kali ini terjadi di Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Kelompok yang berkonvoi dengan sepeda motor dan menyerang minimarket 7-Eleven itu tiba-tiba diberondong tembakan dari dalam sebuah mobil Toyota Yaris. Akibatnya, dua pengendara sepeda motor terkena tembak. Belakangan diketahui, mereka adalah anggota TNI.
Setelah memberondong tembakan, pelaku langsung kabur ke arah Rawa Sari dan masuk tol antara tol Rawa Sari dan tol Rawamangun. Kedua korban penembakan dilarikan ke Rumah Sakit Gatot Subroto.
Insiden tersebut dibenarkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto. "Tim kami sedang mendalaminya," katanya.
Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Untung Suropati, juga membenarkan ada anggotanya yang tertembak dinihari tadi. "Satu anggota kami tertembak dan satu lagi dari Angkatan Darat," katanya kepada
VIVAnews.
Dua prajurit TNI itu adalah Pratu Apm Sugeng Riyadi, anggota lembaga farmasi TNI AL; dan Prada Akbar Fidi Aldian dari Yonif Linud 503 Kostrad.
Namun dia membantah aksi kekerasan yang terjadi di minimarket 7-Eleven itu melibatkan anggota TNI AL. Dia juga
membantah serangkaian aksi kekerasan geng motor belakangan ini melibatkan prajuritnya. "Semalam itu kami jadi korban, kok jadi dikatakan pelaku?" dia balik bertanya.
Untung menyatakan, untuk mengusut kejadian itu pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian.
Lalu, apa pasal sehingga dua anggota TNI bisa tertembak dinihari tadi?
"Justru di situlah masalahnya. Karena kami sebagai korban, jadi silakan tanya ke Polda, kenapa bisa ada penembakan," kata Untung. "Kejadian tanggal 31 Maret (anggota TNI AL tewas dikeroyok geng motor) itu kan belum tuntas. Ini jadi pekerjaan rumah yang kedua buat polisi." sumber :http://metro.vivanews.com/news/read/304312-geng-motor-diberondong-tembakan--2-tni-luka