Rabu, 10 Agustus 2011

Tips Mudik Dengan Kendaran Roda dua

Jakarta, ada beberapa tips untuk yang pulang mudik / pulang kampung yang menggunakan kendaraan roda dua semoga bermanfaat buat yang pulang mudik.

1. Pastikan bahwa sebelum mudik anda dan keluarga berada dalam kondisi yang fit. Terutama bagi driver atau pengendara motor. Makan ( Buka puasa atau Sahur  ) secukupnya, untuk perut terisi. Lakukan dulu pemanasan sebelum berangkat.
2. Periksa kendaraan anda sebelum berangkat, dengan maksud anda mempunyai sepeda motor sebelum memutuskan untuk mudik naik motor. Paling tidak cari teman yang punya motor untuk jadi boncenger, kecuali anda mau naik ojek sampe rumah.
3. Pastikan kondisi motor sehat. Sebelum dipakai ‘bertempur’ alias mudik, periksakan kondisi motor anda di bengkel motor langganan anda Jangan lupa surat-surat seperti SIM, STNK dan membawa perlengkapan/alat-alat (tools kit), pompa, ban serep, busi cadangan yang masih bagus, lap kering/ kanebo, amplas, bohlam lampu depan, lampu rem dan sign, kabel kopling cadangan, kabel gas cadangan, tools untuk tambal ban, P3K dsbnya….tapi kalo anda sudah bawa semuanya, biasanya anda akan ditunjuk sebagai bengkel berjalan dan lainnya.
4. Gunakan Helm Full Facel, dan pastikan helem anda ada logo SNI. Baik buat driver maupun boncenger. Pastikan juga jika anda membawa anak keamanannya baik gunakan helm yang aman dan perlngkapannya . Jangan Menempatkan anak di depan karena itu berarti menjadikan anak sebagai tameng anda.
5. Gunakan jaket, sepatu, body protector yang di pasang di dada, sarung tangan, kacamata jika perlu, siapkan pula jas hujan, selain pengendara kiranya perlu juga pengaman kendaraannya, seperti footrest, handguard, engineguard, box.
6. Buat boncenger wanita, sebaiknya anda tidak duduk menyamping hanya agar kelihatan feminim. Duduk menghadap kedepan jauh lebih aman. Tapi jangan ketiduran, ntar berabe.
7. Pastikan anda membawa bekal makanan yang praktis dan bisa dimakan saat istirahat berkendara. Sehingga saat mudik anda tidak asal makan di restoran/rumah makan tempat pemberhentian Bus Antar Kota karena di saat-saat seperti itu dikhawatirkan cara masak dan mencuci piringnya kurang bersih karena pengunjung sangat padat dan banyak yang harus dilayani. Air mineral, permen karet sangat cocok buat bekal perjalanan karena efektif mengusir kantuk.

8. Bawa obat-obatan yang biasa digunakan, jangan lupa itu! Terutama untuk anak-anak,Jangan membawa muatan terlalu banyak, karena akan mengganggu keseimbangan berkendara , lebih aman gunakan box motor.Tetap menjaga etika berlalulintas yang baik. Jangan melanggar rambu-rambu lalu lintas dengan seenaknya, seperti terobos lampu merah, selip kiri selip kanan tanpa sein, Jaga jarak anda dengan kendaraan di depan dan sebaiknya tidak bergerombol dan jangan buang sampah se-enaknya, jangan istirahat di pom bensin atau SPBU, karena ada peraturan baru yang melarang hal tersebut.
9. Yang harus diingat adalah jika kita melewati Jalur Pantura adalah siap mengalah dengan Bus Antar Kota/Propinsi, mereka ini Raja Setan Jalanan Pantura. Jangan coba-coba adu balap meski kita ada di jalur yang benar. Bila dari arah berlawanan tiba-tiba ada Bus yang melancangi truk gandeng yang berjalan lamban, Anda harus siap mengurangi kecepatan dan minggir ke kiri. Bahkan bila perlu turun/keluar dari jalan aspal. Jangan ambil resiko, lebih baik mengalah. Bukankah Anda dan keluarga ingin tiba di kampung halaman dengan selamat?
10. Lain bus lain lagi truk gandeng maupun truk engkel. Kalau truk-truk ini dikenalnya sebagai si Keong atau si Kura-Kura karena begitu lamban jalannya. Sudah jalnnya lambat, mereka ‘ngotot’ berjalan di jalur kanan pula. Jika bertemu dengan truk jenis ini kita harus ekstra sabar dan hati-hati, cobalah menyalip dari sebelah kiri. Yang perlu diperhatikan adalah apakah di kiri depan ada motor,becak, sepeda, mobil ogok/parkir, lobang, jembatan sempit. Pastikan kondisinya aman untuk mendahului.
11. Jangan lupa membawa peta jalur mudik, karena ini sangat penting dan berguna. Hendaknya pilihlah peta yang memuat jalur-jalur alternatif secara detail, ini penting sekali apabila terjadi kemacetan di suatu titik. Dan jangan lupa peta tersebut dilengkapi dengan nomor-nomor telepon penting, info tol sepanjang Pulau Jawa, dll. Jangan sampai anda gagal sampai di rumah karena buta jalan.
12. Sebaiknya sebelum berangkat charge HP anda sampai penuh. Untuk daerah/area tertentu yang Anda lewati akan terjadi blank spot untuk kartu tertentu, lebih baik jika salah satu anggota keluarga punya HP dengan kartu yang berbeda. Jadi bila terjadi blankspot masih bisa pakai HP satunya lagi.
13. Berikan No HP anda kepada keluarga, teman, tetangga yang ada di kampung halaman jika perlu informasi mendadak. Ini juga dimaksutkan agar Anda bisa dihubungi kalau terjadi sesuatu di rumah Anda.
14. Jika anda berangkat pagi jam 06.00: Bisa lihat pemandangan, restoran dan bengkel pasti buka, resikonya panas apalagi kalau macet, sepanjang jalan yang dilewati kita akan ketemu pasar tradisional di kota kecamatan/kabupaten yang pasti macet, banyak orang menyeberang, becak, sepeda, ojek, dll, ketemu dengan Panitia Pembangunan Masjid yang minta sumbangan. Harap hati-hati dengan drum yang ditaruh di tengah-tengah jalan, jangan sampai ngebut melewati mereka. Bagi anda yang berkacamata minus sebaiknya jalan pagi.
15. Berangkat sore/malam jam 17.00: Tidak bisa lihat pemandangan, hanya restoran dan bengkel 24 jam saja yang buka, tidak panas, tidak ada pasar tradisional, tidak ada Panitia Pembangunan Masjid. Bila kita mau menyalip di tikungan akan kelihatan dari sinar lampu mobil dari arah berlawanan. Hanya saja kita harus ekstra hati-hati dan jangan sampai mengantuk.
16. Bawa uang tunai secukupnya, tak perlu bawa banyak-banyak, toh ATM banyak sekali dijumpai di daerah.Tempelkan stiker favorit pada Motor Anda atau tanda pengenal komunitas tertentu belakang Motor Anda. Siapa tahu nanti di perjalanan Anda berjumpa dengan teman baru?sumber:http://situskudabesi.wordpress.com/2010/08/23/tips-mudik-dengan-roda-dua/

0 komentar:

Posting Komentar